Hari Lupus Sedunia
Hari Lupus Sedunia dirintis saat pertama kali dibuat naskah proklamasi pada tahun 2004 oleh komite internasional di Eaton, Inggris yang terdiri dari perwakilan organisasi lupus dari 13 negara berbeda. Proklamasi tersebut merupakan seruan bagi seluruh pemerintahan di seluruh dunia agar meningkatkan anggaran bagi penelitian, kepedulian dan pelayanan kesehatan pasien lupus.
Proklamasi Hari Lupus Sedunia
Mengingat, lupus adalah penyakit autoimun yang dapat menyebabkan berbagai kerusakan pada jaringan dan organ tubuh dan, pada beberapa kasus dapat menyebabkan kematian; dan
Mengingat, lebih dari 5 juta orang di seluruh dunia mengalami penderitaan yang luar biasa karena penyakit ini dan setiap tahunnya terjadi penambahan lebih dari 100 ribu pria, wanita dan anak terdiagnosis lupus, dimana sebagian besarnya dialami oleh wanita usia produktif; dan
Mengingat, upaya penelitian medis untuk menemukan terapi yang lebih aman dan efektif untuk kesembuhan pasien lupus masih belum memadai dibandingkan dengan penyakit lain yang mempunyai jumlah penderita dan tingkat keparahan yang sama, dan
Mengingat, banyak dokter di seluruh dunia tidak menyadari gejala dan efek dari lupus, menyebabkan para penyandang lupus mengalami penderitaan bertahun-tahun sebelum mereka didiagnosis lupus dan mendapatkan pengobatan yang tepat; dan
Mengingat, adanya kebutuhan besar yang belum terpenuhi di seluruh dunia untuk menyelenggarakan pendidikan dan memberikan dukungan bagi odapus maupun keluarganya; dan
Mengingat terdapat kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kesadaran komunitas di seluruh dunia untuk mengurangi dampak dari lupus; dan
Mengingat, Kongres Lupus Internasional sedang dilaksanakan di Kota New York untuk membicarakan masa depan penelitian, aktivitas dan epidemiologi dari penyakit lupus;
Maka, saat ini, diputuskan bahwa Badan Kesehatan Sedunia (WHO) memperkenalkan dan memproklamasikan tanggal 10 Mei 2004 sebagai Hari Lupus Sedunia dan bersama dengan organisasi lupus dari seluruh dunia menghimbau masyarakat maupun individu untuk menggalang dana bagi penelitian lupus, dengan target program pendidikan untuk tenaga medis, pasien dan masyarakat umum serta memperkenalkan pada seluruh dunia bahwa lupus merupakan isu kesehatan masyarakat yang penting. Hari Lupus Sedunia diumumkan bersamaan dengan Kongres Lupus Internasional ke-7 di Kota New York, yang diselenggarakan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan mengenai lupus.
Diproklamasikan pada tanggal 20 Mei 2004
Signed by LUpus Patients Understanding & Support (LUPUS)
(http://www.lupus-support.org)
“Kemitraan SDF dengan Shafira Foundation adalah kemitraan yang berlandaskan pada kesesuaian hati dan kepedulian bagi sesama. Saya ingin terus bermitra dalam kiprah kemanusiaannya dan mendukung SDF yang juga sedang bertransformasi menjadi social entrepreneur. Selamat atas satu dasa warsa SDF“. (Feny Mustafa, Founder Shafira)
Hari Lupus Sedunia adalah salah satu momen berkumpul untuk membangun komunikasi dan persahabatan, sekaligus untuk saling belajar. Dari satu WLD ke WLD lain, jumlah orang yang terlibat semakin banyak. Semakin banyak dokter berhati mulia mewakafkan keahliannya, semakin banyak maestro seni mempersembahkan harmoni gerak, irama, dan karya. Supporter dan sukarelawan bergabung semakin ramai. Tetamu pun mengalir seperti ingin mencari mata air. Sang Mentari SDF memintal jejaringnya semakin luas. Semakin luas networking, semakin banyak kekuatan diraih.
No place like earth. Tak ada tempat seindah bumi. Karena itu, Tuhan menurunkan manusia ke bumi, sekali pun ada miliaran planet di alam raya. Ada kala dalam sejarah kita menjadi budak alam, yang terlingkup ketakutan akan kekuatan alam. Gelegar guntur, bencana dahsyat menggetarkan lutut, menciutkan nyali. Tapi ada masa ketika atas nama ilmu dan teknologi kita memperbudak alam, mengurasnya habis-habisan. Bumipun menjadi semakin panas. Daniel J. Wallace dan Bevra Hannahs Hahn dalam buku Dubois’ Lupus Erythematosis and Related Syndromes menyatakan bahwa jumlah penyandang lupus bertambah signifikan karena terpapar sinar ultra violet akibat pemanasan global (global warming). Let’s save the earth, adalah tema WLD 2011.
Bersama Badan Eksekutif mahasiswa (BEM) Universitas Padjadjaran, dan Kementerian Kehutanan, SDF menanam 100 pohon di Kampus Unpad dan sekitarnya.Tentu bukan gerakan besar, namun merupakan pesan bagi siapa pun untuk menyayangi bumi. Alam yang menyediakan segala macam rahasia obat untuk setiap penyakit. Jangan sampai rahasia itu tidak terungkap karena telanjur punah, kita adalah sahabat alam.
“PERUBAHAN lingkungan mungkin saja berpengaruh pada kondisi para penyandang lupus. Itu sebabnya SDF juga memiliki program Lupus Saves The Earth. Program tersebut bukan hanya bermanfaat bagi penyandang lupus saja, namun bagi kehidupan umat manusia. Selamat untuk SDF, terus berjuang untuk kemanusiaan”. (Kartika Adiwilaga, Danone Regional Scientific Director For Asia Pacific)
Semangat menyelamatkan bumi juga tercermin pada WLD 2013. SDF meluncurkan program Bank Sampah, dan Bank Pohon. Hasil pengumpulan sampah anorganik selama satu bulan disetorkan ke tempat pengumpulan sementara. Setiap bulan SDF memiliki saldo dalam buku rekening bank sampah. Sementara Bank Pohon mengumpulkan biji dari buah-buahan yang kita makan sehari-hari untuk ditanam kembali.
Let’s save the earth.
Semangat hijau SDF belum menjelma jadi gerakan besar.
Namun, semangatnya adalah kita ingin menjadi sahabat alam!
Kuhirup segarnya udara pagi ini
Kuresapi cahaya mentari yang lembut
Kusisir jalanan
Kuentakkan kaki dan berderap melangkah
Hari ini, tak akan kulewatkan
Hari berhelat demi sang odapus
Hari berkriya sebagai sukarelawan
Hari berjeda bagi dokter
Hari bergerak menata harapan
Hari Berjuang Bersama Memberi Makna
Tanggal | Tempat |
16 Mei 2004 | Aula Barat ITB |
20 Mei 2006 | Aula Barat ITB |
10 Mei 2008 | Aula Barat ITB |
9 Mei 2009 | Teater Tertutup Dago Teahouse |
8 Mei 2010 | Aula Timur ITB |
7 Mei 2011 | Aula Barat ITB |
5 Mei 2012 | Aula Timur ITB |
11 Mei 2013 | Grha Sanusi UNPAD |