IPTEK yg semakin maju, memungkinkan para ahli tuk mendeteksi & mendiferensiasi berbagai jenis penyakit autoimun yg hingga kini ada lebih dari 100 jenis. Aneka penyakit autoimun dengan gejala & terapi yg lebih spesifik ini membutuhkan pendampingan dari support group & care giver yg akan meringankan beban dari para autoimuners.
“Awalnya dokter mengatakan bahwa saya mengalami kekentalan darah & belakangan dikatakan bahwa jenis autoimun saya adalah Takayasu. Saya sering alami sakit kepala & lemah badan”, ungkap Nia, perawat asal Pangandaran yg kini bermukim di Waingapu – NTT. Tuk kepentingan pengobatan, Nia rela menempuh jarak ribuan kilometer dengan gunakan berbagai macam angkutan tuk berobat dari Waingapu ke Bandung. Namun kondisi ini disikapinya dengan positif & Nia tak kehilangan keceriaannya J Inilah esensi yg disampaikan saat sesi peran kelompok pendukung & bagaimana seharusnya autoimuners bersikap dalam menghadapi penyakitnya. “Badan boleh sakit, jiwa tetap sehat… Belajar bahagia dalam kondisi apapun”, tutur Dian Syarief – salah seorang autoimuners .
Salam bahagia,
DSP
“Penanganan Penyakit Autoimun” by Andri Reza Rahmadi, dr., M.Kes, SpPD-KR
“Diagnosa Penyakit Autoimun” by Rachmat Gunadi Wachjudi, dr. SpPD-KR
“Peran kelompok pendukung” by Dian Syarief
Gemakan semangat… Never give up!
Interaksi peserta
Sesi berbagi
Berjuang Bersama, memberi makna dalam kehidupan